1. Wujud
(Ada)
2. Qidam
(Terdahulu)
3. Baqa’
(Kekal)
4. Mukhoolafatul
lil hawaadist (Berbeda)
5. Qiyamuhu
Binafsih (Berdiri Sendiri)
6. Wahdaniyah
(Tunggal)
7. Qudrat
(Berkuasa)
8. Irodat
(Berkehendak)
9. Ilmun
(Mengetahui)
10. Hayat
(Hidup)
11. Sama’
(Mendengar)
12. Bashar
(Melihat)
13. Kalam
(Berfirman)
14. Qoodirun
(Berkuasa)
15. Muriidun
(Berkehendak)
16. ‘Alimun
(Mengetahui)
17. Hayyun
(Hidup)
18. Samii’un
(Mendengar)
19. Bashiirun
(Melihat)
20. Mutakallimun
(Berbicara)
Berikut dalil dan penjelasannya:
1. Wujud
(Ada)
Sifat wajib Allah SWT yang pertama adalah wujud yang
aritinya ada. Maksudnya yaitu Allah SWT itu dzat yang pasti ada. Dia berdiri
sendiri, dan tidak diciptakan oleh siapapun, serta tidak ada Tuhan selain Allah
SWT.“Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan selain Aku, maka
sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku“ (QS. Thaha: 14).
2. Qidam
(Terdahulu)
Sifat wajib Allah SWT yang kedua adalah sifat qidam
yang memiliki arti terdahulu. Allah SWT ada dari sebelum segala sesuatu
diciptakan olehnya, dan tidak ada pendahulu sebelumnya. Allah SWT juga lah yang
menciptakan segala sesuatu.“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zhahir dan
Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS.Al-Hadid: 3).
3. Baqa’
(Kekal)
Yang ketiga yaitu baqa’, artinya adalah kekal.
Maksudnya Tidak akan mati, punah apalagi binasa, karena Allah SWT itu maha
kekal. Dia akan selalu tetap ada selama-lamanya.“Dan tetap kekal Dzat Tuhanmu
yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” ( QS. Ar-Rahman :27 ).
4. Mukhoolafatul
lil hawaadist (Berbeda)
Yang keempat adalah mukhoolafatul lil hawaadist
artinya berbeda dengan makluk ciptaanya. Banyak sekali makluk ciptan Allah SWT,
dari kita manusia sampai makhluk-makhluk yang tidak terlihat oleh mata kita.
Tetapi tidak ada satupun makluk yang menyerupai Allah SWT.“Dan tidak ada
seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 4).
5. Qiyamuhu
Binafsih (Berdiri Sendiri)
Yang kelima adalah qiyamuhu binafsih, yang berarti
berdiri sendiri. Sama sekali tidak berketergantungan oleh siapapun dala segala
hal, apalagi membutuhkan petolongan, itulah sifat Allah SWT.Bahkan, jika
seluruh umat manusia ini tidak ada yang beriman atau beribadah kepada Allah
SWT, dia tidak akan merasa kerugian sekecilpun. Subhanallah.“Dan barangsiapa
yang berjihad, Maka Sesungguhnya jihadnya itu adalah untuk dirinya sendiri.
Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Kaya (Tidak memerlukan sesuatu) dari
semesta alam.” (Qs. Al-Ankabuut : ).
6. Wahdaniyah
(Tunggal)
Selanjutnya adalah sifat wahdaniyah yang memiliki
arti esa atau tunggal. Jadi, Allah SWT hanya ada satu dan tidak ada sekutu
baginya.“Dia-lah Allah, yang Maha Esa” (QS. Al-Ikhlas: 1).
7. Qudrat
(Berkuasa)
Qudrat yang berarti bekuasa. Maksudnya Allah SWT itu
maha berkuasa atas segala sesuatu yang dikendakinya.“Sekiranya ada di langit
dan di bumi Tuhan-tuhan selain Allah, tentulah keduanya itu telah rusak binasa.
Maka Maha Suci Allah yang mempunyai ‘Arsy daripada apa yang mereka sifatkan.”
(QS. Al-Anbiya: 22).
8. Irodat
(Berkehendak)
Sifat berikutnya ialah irodat yang memiliki arti
berkehendak. Maksudnya Allah SWT maha berkehendak atas segala sesuatu, dan
sangat berhak menentukan segala sesuatu tersebut. Apabila Allah SWT sudah
berkehendak, maka pasti akan terjadilah.“Maha Kuasa berbuat apa yang
dikehendaki-Nya.” (Qs. Al-Buruuj : 16).
9. Ilmun
(Mengetahui)
Ilmu yang berarti
mengetahui adalah sifat Allah SWT yang selanjutnya. Maksudnya Allah SWT
amat sangat tahu atas segala apapun yang ada dimanapun.Jikalau kita bersembunyi
dan tidak ada satu orangpun yang tahu, sesungguhnya Allah SWT sangat
mengetahuinya dengan jelas.Dan jika kita memabndingkan ilmu Allah SWT, amat
sangat tidak bisa dibandingkan. Karena semua ilmu yang dimiliki manusia di
dunia ini, amat sangat tidak ada apa-apanya jiga dibandingkan dengan ilmu Allah
SWT. Serta segala ilmu yang baik itu berasal dari Allah SWT.“Dan sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya,
dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (QS. Qaf: 16).
10. Hayat
(Hidup)
Hayat artinya Hidup, yakni bahwa Allah Maha
Hidup.“Dan bertawakkallah kepada Allah yang hidup (kekal) Yang tidak mati, dan
bertasbihlah dengan memuji-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).
11. Sama’
(Mendengar)
Allah Maha Mendengar. Baik yang diucapkan ataupun yang
disembunyikan dalam hati, Allah mengetahui. Pendengaran Allah Ta’ala meliputi
segala sesuatu.“Dan Allah-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Maidah: 76).
12. Bashar
(Melihat)
Bashar artinya melihat. Maksudnya Allah itu Maha
Melihat segala sesuatu. Pengelihatan Allah tidak terbatas, Dia mengetahui
apa-apa yang terjadi di dunia ini. Walaupun hanya sehelai daun yang jatuh.“Dan
Allah Maha Melihat atas apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hujarat: 18).
13. Kalam
(Berfirman)
Allah itu berfirman. Dia bisa berbicara atau
berkata-kata secara sempurna tanpa bantuan dari apapun. Terbukti dari adanya
firmanNya dalam kitab-kitab yang diturunkan lewat para nabi. Salah satu Nabi
yang pernah berbicara langsung dengan Allah Ta’ala adalah Nabi Musa
‘alaihissalam.“Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu
yang telah Kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya.” (QS. Al-A’raf: 143).
14. Qoodirun
(Berkuasa)
Qadiran berarti berkuasa. Allah itu Maha Kuasa atas
segala sesuatu.“Hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali
sinaran itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila
gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allah menghendaki, niscaya Dia
melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allah berkuasa
atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah: 20).
15. Muriidun
(Berkehendak)
Allah Maha Berkendak atas segala sesuatu. Bila Allah
sudah menakdirkan suatu perkara maka tidak ada yang bisa menolak
kehendakNya.”Mereka kekal di dalamnya selama ada langit dan bumi, kecuali jika
Tuhanmu menghendaki (yang lain). Sesungguhnya Tuhanmu Maha Pelaksana terhadap
apa yang Dia kehendaki.” (QS.Hud: 107).
16. ‘Alimun
(Mengetahui)
Artinya Maha mengetahui. Dalilnya sama dengan dalil
sifat Ilmu.
17. Hayyun
(Hidup)
Hayyan berarti hidup. Allah Maha hidup. Tidak
mungkin bagi Allah Ta’ala untuk binasa. Dia selalu mengawasi hamba-hambaNya,
tidak pernah lengah ataupun tidur.“Dan bertawakkallah kepada Allah Yang Hidup,
yang tidak mati, dan bertasbihlah dengan memuji-Nya. Dan cukuplah Dia Maha
Mengetahui dosa hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Furqon: 58).
18. Samii’un
(Mendengar)
Samii’un berarti bahwa Allah Maha Mendengar.
Dalilnya sama dengan sifat “sama”.Allah melihat semua perbuatan hamba. Oleh
karena itu orang yang beriman harus menjaga tingkah laku dan perbuatannya dari
perbuatan buruk atau maksiat.
19. Bashiirun
(Melihat)
Bashiirun berarti bahwa Allah Maha Melihat. dalilnya
sama dengan dalil sifat “Bashor”
20. Mutakallimun
(Berbicara)
Mutakallimun berarti bahwa Allah maha berbicara.
Dalilnya sama dengan sifat ”kalam”.
sumber: kalimantanpers